NEON ANGEL by Cherie Currie with Tony O'Neill
HarperCollins
Bab 1: Diamond Dogs and Revelations
Saudara kembarku, Marie, dan aku terlihat polos malam itu. Sebenarnya, kami terlihat seperti sepasang anak normal berusia 15 tahun dari the Valley. Kami mengenakan sepasang celana jins dengan atasan polos dan terlihat membosankan. Wajah kami juga polos tanpa sapuan make up, tanpa perhiasan, polos saja, tapi wajah polos kami memang disengaja. Malam ini adalah malam yang istimewa. Pakaian yang akan kami kenakan sudah dipilih secara saksama.
Ketika kami mengendp-endap keluar kamar, aku menyampirkan tas ranselku ke pundak, sepertinya mom merasakan ada gerakan yang mencurigakan lalu ia memanggil dari dapur, "Girls, apakah itu kalian?"
"Ya, Mom," Marie menjawab ketika kami berjalan menuju pintu depan tanpa berhenti, "ini kami. Kita mau pergi sekarang..."
"Kalian mau pergi kemana?" tanyanya lagi, ada nada curiga dari suaranya.
"Babysitting!" kami berkata kompak, lalu aku menambahkan, "Kami kan udah memberitahu Mom waktu itu."
Babysitting adalah alasan yang kami berikan pada Mom setiap kali kami melakukan sesuatu yang sekiranya tidak akan diijinkan oleh Mom. Babysitting adalah kode untuk pergi ke nightclub di mana kami berdandan heboh dan berdansa sepanjang malam. Babysitting merupakan kode untuk mengisap ganja dan minum bir Mickey's Big Mouth dengan anak-anak tetangga. Pada malam ini, babysitting adalah kode untuk menonton konser rock. Kebohongan meluncur dengan mulus dari bibirku saat kami membuka pintu dan angin malam San Fernando Valley menerpa wajah kami, manis seperti aroma jintan dan janji akan kebebasan. Usiaku saat itu 15 tahun, dan sepertinya berbohong menjadi hal yang lumrah. Perasaan aneh yang biasanya menjalariku ketika aku mengatakan hal setengah benar hampir tidak terasa sama sekali. Toh malam ini aku punya hal lebih besar di kepala daripada kebohongan yang aku lontarkan kepada Mom agar ia tidak curiga.
HarperCollins
Bab 1: Diamond Dogs and Revelations
Saudara kembarku, Marie, dan aku terlihat polos malam itu. Sebenarnya, kami terlihat seperti sepasang anak normal berusia 15 tahun dari the Valley. Kami mengenakan sepasang celana jins dengan atasan polos dan terlihat membosankan. Wajah kami juga polos tanpa sapuan make up, tanpa perhiasan, polos saja, tapi wajah polos kami memang disengaja. Malam ini adalah malam yang istimewa. Pakaian yang akan kami kenakan sudah dipilih secara saksama.
Ketika kami mengendp-endap keluar kamar, aku menyampirkan tas ranselku ke pundak, sepertinya mom merasakan ada gerakan yang mencurigakan lalu ia memanggil dari dapur, "Girls, apakah itu kalian?"
"Ya, Mom," Marie menjawab ketika kami berjalan menuju pintu depan tanpa berhenti, "ini kami. Kita mau pergi sekarang..."
"Kalian mau pergi kemana?" tanyanya lagi, ada nada curiga dari suaranya.
"Babysitting!" kami berkata kompak, lalu aku menambahkan, "Kami kan udah memberitahu Mom waktu itu."
Babysitting adalah alasan yang kami berikan pada Mom setiap kali kami melakukan sesuatu yang sekiranya tidak akan diijinkan oleh Mom. Babysitting adalah kode untuk pergi ke nightclub di mana kami berdandan heboh dan berdansa sepanjang malam. Babysitting merupakan kode untuk mengisap ganja dan minum bir Mickey's Big Mouth dengan anak-anak tetangga. Pada malam ini, babysitting adalah kode untuk menonton konser rock. Kebohongan meluncur dengan mulus dari bibirku saat kami membuka pintu dan angin malam San Fernando Valley menerpa wajah kami, manis seperti aroma jintan dan janji akan kebebasan. Usiaku saat itu 15 tahun, dan sepertinya berbohong menjadi hal yang lumrah. Perasaan aneh yang biasanya menjalariku ketika aku mengatakan hal setengah benar hampir tidak terasa sama sekali. Toh malam ini aku punya hal lebih besar di kepala daripada kebohongan yang aku lontarkan kepada Mom agar ia tidak curiga.